
Tentunya masjidil Haram tak Asing buat kita, di sanalah lembah peradaban Islam bercahaya keseluruh Bumi Allah ini.. Lembah terjaga yg Insya Allah bakal terjamin keamanannya Hingga Akhir Jaman. Di sana ada Baitullah sebagai Kiblat Umat islam Sejagat, kearah lembah berikut setiap waktu muka wajah mukminin mukminat terukur, menghadapkan wajahnya pada symbol Tempat tinggal Allah, Baitullah.
Lembah ini tak pernah sepi dikunjungi Jutaan Manusia dari berbagai penjuru dunia, tak heran, banyak yg ketagihan serta rasakan rindu yg mendalam saat telah merengkuh nikmatnya shalat di Masjidil Haram tepat di hadapan Baitullah..
Akan tetapi, Ada yg tidak sama, di Masjidil Haram waktu Ini. Mungkin saja umumnya orang umum biasa saja lihat banyak pergantian di sekitaran Masjidil Haram. Mungkin saja juga mereka tersenyum terkagum kagum memandang Gedung Gedung Elegan yg berdiri Kokoh di samping Masjidil Haram sementara Ini.
Mengagumkan!
Berdasar sebagian sumber, gedung yang di bangun di halaman Masjidil Haram di kenal dengan sebutan “Mecca Royal Clock Hotel Tower” yang direncanakan berketinggian kira-kira lebih 601 mtr.!
Perhatikan gedung yang di bangun di tepi Al Haram ini lebarnya mengagumkan. Bandingkan saja dengan gedung lain, Albraj Albait atau The Royal Clock Tower Meca ini memiliki luas 1, 500, 000 (1 juta) mtr. persegi. Antum dapat bayangkan berapakah banyak bangunan disana yang digusur serta berapakah tempat bukit sebelah Masjid Al Haram yang dibongkar? Bumi Allah bakal dirusak dengan mesin-mesin raksasa itu untuk penuhi ambisi serta nafsu manusia serakah.
Siapa penghuni apartemen modern itu kelak? Siapa? Akankah ini dijadikan tempat usaha atau kebutuhan politik. Lantas. Pantaskah kita kagum? Atau mungkinkah rencana itu berlangsung? Bukankah keserakahan manusia-manusia ini yaitu sinyal tanda kiamat yang riil? Allahhurobbuna Kariim.
Saya tersentak sekian kali, saat selanjutnya membaca kembali Hadith yang diriwayatkan UmarRadiyallahu Anhu yang bercerita saat Nabiyullah Muhammad Salallahualaihi Wassalam, didatangi malaikat Jibril Alaihissalam di depan Umar serta beberapa teman dekat. Waktu itu Allah Tabarokawataala menguji Rasulullah saw. dengan sebagian pertanyaan yang di sampaikan malaikat Jibril yang menjelma sebagai manusia :
Disuatu hari kami (Umar Ra serta beberapa teman dekat Ra) sekedar duduk berbarengan Rasulullah saw. Lantas terlihat dihadapan kami seseorang yang kenakan pakaian putih. Rambutnya hitam sekali serta tak terlihat tanda-tanda perjalanan. Tak seorangpun dari kami yang mengenalnya. Dia segera duduk menghadap Rasulullah saw. Ke dua kakinya menghempit ke dua kaki Rasulullah, dari ke dua telapak tangannya ditempatkan diatas paha Rasulullah saw, seraya berkata, " Ya Muhammad, beritahu saya mengenai Islam. " Lantas Rasulullah saw menjawab, " Islam adalah bersyahadat kalau tak ada tuhan terkecuali Allah serta Muhammad Rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, puasa Ramadhan, serta melakukan haji jika dapat. " Lalu dia ajukan pertanyaan lagi, " Saat ini beritahu saya mengenai iman. " Rasulullah saw menjawab, " Beriman pada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir serta beriman pada Qodar baik serta buruknya. " Orang itu lalu berkata, " Benar. Saat ini beritahu saya mengenai ihsan. " Rasulullah berkata, " Melaksanakan ibadah pada Allah seolah-olah anda melihat-Nya meskipun anda tak melihat-Nya, lantaran sebenarnya Allah menyaksikan anda. " Dia bertanya lagi, " Beritahu saya mengenai Assa’ah (azab kiamat). " Rasulullah menjawab, " Yang di tanya tak lebih tahu dari yang bertanya. " Lantas dia bertanya lagi, " Beritahu saya mengenai tanda-tandanya. " Rasulullah menjawab, " Seorang budak wanita melahirkan nyonya besarnya. Beberapa orang tanpa ada sandal, setengah telanjang, miskin serta penggembala unta semasing berlomba bangun gedung-gedung bertingkat. " Lalu orang itu pergi menghilang dari pandangan mata. Lantas Rasulullah Saw bertanya pada Umar, " Hai Umar, tahukah kamu siapa orang yang bertanya tadi? " Lalu aku (Umar) menjawab, " Allah serta rasul-Nya lebih tahu. " Rasulullah Saw lalu berkata, " Tersebut Jibril datang untuk mengajarkan agama pada kalian. " (HR. Muslim)
" Beberapa orang tanpa ada sandal, 1/2 telanjang, miskin serta penggembala unta semasing berlomba bangun gedung-gedung bertingkat " tersebut salah satu tanda-tanda kiamat yang disebutkan Rasulillah Muhammad Salallahu alaihi wassalam dalam Hadits itu.
Mungkin saja, telah lama mendengar cerita hadits yang jadikan rujukan mengenai Islam-Iman-Ihsan ini. Namun yang kita gariskan disni yaitu kalau di sana tersirat terang Rasulullah menyampaikan kabar pada teman dekat kalau kelak sebelumnya kiamat berlangsung, manusia bakal berlomba bangun gedung bertingkat tingkat.
Manusia yang bagaimana? Lalu siapakah yang disebut dengan “orang tidak beralas kaki berlomba meninggikan bangunan”?
Ada empat kata yang digunakan dalam hadits itu mengenai siapa yang berlomba meninggikan bangunan. Syaikh Musthafa Dieb Al Bugha serta Syaikh Muhyidin Mistu dalam Al Wafi menerangkan seperti berikut :
ال�'حُفَاةَ adalah bentuk jama’ dari حَافِyang berarti “orang-orang yg tidak menggunakan alas kaki”
ال�'عُرَاةَ adalah bentuk jama’ dari عَار yakni beberapa orang yg tidak menggunakan baju
ال�'عَالَةَ adalah bentuk jama’ dari عَي�'ل yakni beberapa orang fakir
رِعَاءَ الشَّاءِartinya beberapa penggembala kambing
Jadi, diantara sinyal kiamat itu yaitu saat golongan yang umumnya menggembala kambing, tak beralas kaki, tak menggunakan pakaian serta miskin berlomba meninggikan bangunan.
Pertanyaan yang umumnya nampak yaitu, bagaimana mungkin saja beberapa penggembala kambing yang miskin dapat bangun gedung yang tinggi? Bila dipahami dengan cara sempit kalau orang yang bangun gedung tinggi yaitu orang yang pernah menggembala kambing tanpa ada alas kaki serta tanpa ada pakaian, memanglah nampaknya susah. Bagaimana mungkin saja seorang dari miskin mendadak jadi kaya raya serta bangun gedung tinggi.
Tetapi, bila lihat hadits yang lain kita jadi miliki persepsi baru kalau yang disebut tidaklah orang per orang tetapi satu golongan. Golongan yang dulunya sukai menggembala kambing tanpa ada alas kaki serta tanpa ada pakaian.
Abu Fatiah Al Adnani dalam buku Malapetaka Akhir Jaman mengutip hadits kisah Imam Ahmad dari Ibnu Abbas dengan isnad shahih kalau Rasulullah di tanya mengenai siapakah yang disebut dengan penggembala kambing yg tidak beralas kaki, tak menggunakan pakaian serta miskin itu. Lantas beliau bersabda, “Orang-orang Arab. ”
Beberapa orang Arab. Ya, dulunya banyak dari mereka yang menggembala kambing tanpa ada alas kaki serta bertelanjang dada. Tetapi saat ini, Arab yang dulunya yaitu padang pasir gersang saat ini beralih dipenuhi gedung-gedung pencakar langit.
Serta sekarang ini. Naudzubillahimindalik, gedung-gedung angkuh itu sudah menekan pekarangan Masjidil Haram. Serta bukit bukit di sekitaran lembah dimana Nabi Ibrahim as. serta putranya membangun tonggak-tonggak Baitullah itu saat ini dihancurkan serta ditukar dengan gedung-gedung komersial serakah.
Tidak-kah mereka mendengar firman Allah dalam Al-Quran kalau Tanah Haram ini yaitu untuk semuanya manusia di bumi, bukanlah untuk usaha?
http://www.sehatitumahal.com/2016/03/mengejutkan-tanda-kiamat-semakin-dekat.html
Blogger Comment