Pada keadaan normal, kemampuan kelenjar tiroid cenderung tak kita sadari sama dengan organ-organ dalam yang lain. Namun bila berlangsung pembengkakan, kelenjar tiroid akan membuat tonjolan pada leher. Berikut yang dimaksud gondok.
Beberapa jenis Penyakit Gondok
Ada dua type gondok, yakni gondok difus dan nodul. Pengelompokan ini berdasarkan struktur benjolannya.
Tonjolan pada gondok difus merasa mulus waktu disentuh. Sesaat pada gondok nodul, tonjolan merasa tak rata serta bergumpal. Permukaan yang tidak rata itu dikarenakan oleh ada satu atau lebih bintil-bintil kecil yang padat atau berisi cairan dalam tonjolan.
Beberapa gejala Penyakit Gondok
Tak semuanya penderita gondok alami gejala. Bila memanglah ada tanda-tanda yang nampak, terbentuknya tonjolan abnormal pada leher yaitu tanda-tanda paling utama dari keadaan ini.
Ukuran tonjolan gondok tidak sama pada setiap pasien. Tonjolan yang memiliki ukuran kecil umumnya tak mengakibatkan gejala apapun. Walau demikian, tonjolan itu bisa merubah pernafasan dan mengakibatkan pasien susah menelan bila jadi tambah besar.
Beberapa gejala lain yang biasanya mengikuti pembengkakan mencakup tenggorokan yang merasa sesak, perubahan suara (umpamanya jadi serak), batuk-batuk, dan kesusahan bernapas serta menelan.
Bila rasakan beberapa gejala diatas, Anda baiknya selekasnya memeriksakan diri ke dokter. Terlebih untuk pasien dengan tonjolan yang selalu jadi membesar serta alami kesusahan bernapas atau menelan.
Penyebab Penyakit Gondok
Gondok kadang-kadang susah diketemukan pemicunya lantaran begitu bermacam. Namun terdapat banyak aspek yang biasanya dapat menyebabkan penyakit ini. Salah satunya yaitu :
Hipertiroidisme serta hipotirodisme. Penyakit gondok bisa berlangsung lantaran kemampuan kelenjar tiroid yang berlebihan (hipertiroidisme) atau alami penurunan (hipotiroidisme). Keduanya akan menyebabkan pembengkakan kelenjar tiroid. Hipertiroidisme biasanya disebabkan oleh penyakit Graves. Sesaat hipotiroidisme bisa dipicu oleh kekurangan iodin atau penyakit Hashimoto. Penyakit Hashimoto serta penyakit Graves adalah kondisi autoimun.
Defisiensi iodin. Iodin diperlukan kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroid. Zat ini bisa diketemukan dalam ikan, tiram, rumput laut, sereal, biji-bijian, dan susu sapi. Lantaran kekurangan iodin, kemampuan kelenjar tiroid akan alami penurunan dan alami pembengkakan.
Merokok. Asap tembakau yang memiliki kandungan senyawa tiosianat bisa merubah kekuatan badan dalam memakai iodin.
Di samping penyebabnya umum diatas, gondok juga dapat terjadi akibat beberapa hal tersebut :
Keberadaan nodul dalam kelenjar tiroid.
Dampak kanker tiroid.
Inflamasi kelenjar tiroid akibat infeksi virus, bakteri, atau obat-obatan tertentu.
Kandungan iodin yang berlebihan dalam tubuh.
Perubahan hormon lantaran pubertas, kehamilan, serta menopause.
Pajanan radiasi, umpamanya waktu melakukan radioterapi.
Pengaruh obat litium yang biasanya dipakai untuk mengatasi depresi serta masalah bipolar.
Aspek-faktor Resiko Penyakit Gondok
Gondok bisa menyerang siapapun, namun ada beberapa aspek yang bisa tingkatkan resiko seorang untuk terkena penyakit ini. Aspek-faktor pemicu itu mencakup :
Usia. Resiko gondok bertambah bersamaan bertambahnya umur.
Jenis kelamin. Wanita mempunyai resiko lebih tinggi dibanding pria.
Aspek keturunan. Mempunyai anggota keluarga yang mengidap kanker tiroid atau penyakit autoimun akan tingkatkan resiko penyakit gondok.
Obat-obatan seperti amiodarone dan imunosupresan.
Kehamilan dan menopause. Resiko masalah tiroid bertambah ketika wanita tengah hamil atau menopause, namun pemicunya belum di ketahui dengan tentu.
Sistem Diagnosis Penyakit Gondok
Kelenjar tiroid yang membengkak biasanya bisa di ketahui oleh dokter lewat kontrol fisik yang simpel. Kontrol ini sangat mungkin dokter untuk mendeteksi ukuran dan struktur benjolan. Jenis penyakit gondok difus atau nodul dapat juga di ketahui lewat kontrol ini.
Penderita akan disuruh melakukan pelajari manfaat tiroid untuk memastikan penyebabnya dibalik pembengkakan kelenjar. Kontrol ini dikerjakan lewat tes darah untuk mengukur kandungan hormon T3, T4, serta TSH (thyroid-stimulating hormone atau hormon perangsang tiroid). Hormon TSH di produksi oleh kelenjar pituitari yang terdapat di otak.
Kandungan hormon tiroid yang tinggi memberikan indikasi hipertiroidisme. Sesaat tingkat hormon tiroid yang rendah serta TSH yang tinggi akan menandakan kalau pasien alami hipotiroidisme.
Terdapat banyak tes lain yang dikerjakan untuk memberi info yang lebih mendetail tentang keadaan pasien, yakni pemindaian tiroid, USG, dan biopsi.
Sistem pemindaian tiroid melibatkan isotop radioaktif untuk mengecek ukuran serta jenis tonjolan tiroid. Karenanya, tes ini baiknya dijauhi oleh ibu hamil.
Kontrol USG dipakai untuk mengonfirmasi ukuran serta jenis tonjolan dan kehadiran nodul yang mungkin saja tak diketemukan melalui kontrol fisik. Sedang biopsi yang dikerjakan lewat masukan jarum halus disarankan guna mengetahui jenis sel yang ada pada tonjolan.
Langkah Pengobatan Penyakit Gondok
Gondok bisa diakukan dengan cara-cara. Pemilihan langkah ini bergantung pada sebagian aspek, yakni ukuran tonjolan, tanda-tanda yang dirasa, dan penyebabnya dasar terjadinya gondok.
Tonjolan yang kecil serta tak mengakibatkan tanda-tanda biasanya tak segera diakukan. Dokter akan memantau perubahan keadaan Anda sebelumnya lakukan tindak lanjut lantaran gondok Anda mungkin saja dapat pulih tanpa ada memerlukan perlakuan.
Bila tonjolan selalu membesar sampai mengganggu keadaan kesehatan pasien, terdapat banyak langkah penyembuhan yang bisa di ambil. Cara-metode perlakuan yang bakal disarankan oleh dokter mencakup :
Terapi pergantian hormon
Langkah ini dikerjakan untuk mengatasi hipotirodisme dengan menggantikan hormon tiroid serta biasanya mesti dijalani seumur hidup. Contoh obatnya yaitu levothyroxine. Namun obat ini dapat juga menyebabkan resikonya seperti mual, kram otot, dan detak jantung yang cepat atau tak teratur.
Obat penurun hormon tiroid
Thionamide akan turunkan kandungan hormon tiroid dengan menghalangi sistem produksinya. Obat ini dipakai untuk menangani hipertiroidisme. Dampaknya mencakup mual, nyeri pada sendi, ruam ringan, dan penurunan jumlah sel darah putih dengan cara mendadak.
Terapi iodin radioaktif
Terapi ini termasuk juga perlakuan untuk hipertiroidisme. Iodin radioaktif yang dikonsumsi akan menghancurkan beberapa sel tiroid. Cara penyembuhan ini dapat dibuktikan bisa memperkecil ukuran tonjolan, namun dapat juga menyebabkan hipotiroidisme.
Langkah operasi
Tonjolan yang selalu jadi membesar sampai mengganggu pernafasan serta mengakibatkan pasien susah menelan biasanya diakukan dengan operasi. Langkah ini akan dikerjakan dengan prosedur pengangkatan beberapa atau semua kelenjar tiroid atau tiroidektomi. Riset tunjukkan kalau seputar 15 % pasien gondok yang selanjutnya memerlukan langkah perlakuan ini.
Prosedur ini dapat dianjurkan untuk pasien yang disangka mempunyai tonjolan tiroid yang memiliki kandungan beberapa sel kanker. Diprediksikan seputar lima persen penyakit gondok berpotensi sebagai tanda-tanda kanker tiroid.
Setiap operasi tentu mempunyai resiko, termasuk juga tiroidektomi. Walaupun peluangnya termasuk kecil, pasien yang melakukan prosedur ini punya potensi alami komplikasi rusaknya pada saraf serta kelenjar paratiroid.
Contoh rusaknya saraf yang mungkin saja berlangsung yaitu pergantian nada serta masalah pernafasan. Komplikasi ini dapat berbentuk sesaat atau permanen. Sedang rusaknya pada kelenjar paratiroid akan merubah penyusunan kandungan kalsium dalam darah serta tulang.
Blogger Comment